Jumat, 06 Desember 2013

Evaluasi

A. Pengertian Evaluasi
Evaluasi (bahasa Inggris:Evaluation) adalah proses penilaian. Dalam perusahaan, evaluasi dapat diartikan sebagai proses pengukuran akan efektifitas strategi yang digunakan dalam upaya mencapai tujuan perusahaan. Data yang diperoleh dari hasil pengukuran tersebut akan digunakan sebagai analisis situasi program berikutnya.
B. Pengertian Evaluasi menurut Para Ahli
1.      Norman E. Gronlund (1976) merumuskan pengertian evaluasi sebagai berikut: "Evaluation . . . a systematic proocess of determining the extent to which instructional objectives are achie ved by pupils (Evaluasi adalah suatu proses yang sistematis untuk menentukan atau membuat keputusan sampai sejauh mana tujuan-tujuan pengajaran telah dicapai oleh siswa.)
2.      Wrightstone dan kawan-kawan (1956 : 16) mengemukakan rumusan evaluasi pendidikan sebagai berikut: "Educational evaluation is the estimation of the growth and progress of pupils toward objectives or values in the curriculum. " evaluasi pendidikan ialah penaksiran terhadap pertumbuhan dan kemajuan siswa kerah tujuan-tujuan atau nilai-nilai yang telah ditetapkan di dalam kurikulum.)
3.      Griffin & Nix (1991) adalah judgement terhadap nilai atau implikasi dari hasil pengukuran.
4.      Menurut Tyler (1950) evaluasi adalah proses penentuan sejauh mana tujuan pendidikan telah tercapai.

C. Proses Evaluasi

Dalam mengadakan sebuah proses evaluasi, terdapat beberapa hal yang akan dibahas yaitu apa yang menjadi bahan evaluasi, bagaimana proses evaluasi, kapan evaluasi diadakan, mengapaperlu diadakan evaluasi, dimana proses evaluasi diadakan, dan pihak yang mengadakan evaluasi.. Hal yang perlu dilakukan evaluasi tersebut adalah narasumber yang ada, efektifitas penyebaran pesan, pemilihan media yang tepat dan pengambilan keputusan anggaran dalam mengadakan sejumlah promosi dan periklanan. Evaluasi tersebut perlu diadakan dengan tujuan untuk menghindari kesalahan perhitungan pembiayaan, memilih strategi terbaik dari berbagai alternatif strategis yang ada, meningkatkan efisiensi iklan secara general, dan melihat apakah tujuan sudah tercapai. Di sisi lain, perusahaan kadang-kadang enggan untuk mengadakan evaluasi karena biayanya yang mahal, terdapat masalah dengan penelitian, ketidaksetujuan akan apa yang hendak dievaluasi, merasa telah mencapai tujuan, dan banyak membuang waktu.
Secara garis besar, proses evaluasi terbagi menjadi di awal (pretest) dan diakhir (posttest). Pretest merupakan sebuah evaluasi yang diadakan untuk menguji konsep dan eksekusi yang direncanakan. Sedangkan, posttest merupakan evaluasi yang diadakan untuk melihat tercapainya tujuan dan dijadikan sebagai masukan untuk analisis situasi berikutnya.
Evaluasi dapat dilakukan di dalam atau diluar ruangan. Evaluasi yang diadakan di dalam ruangan pada umumnya menggunakan metode penelitian laboratorium dan sampel akan dijadikan sebagai kelompok percobaan. Kelemahannya, realisme dari metode ini kurang dapat diterapkan. Sementara, evaluasi yang diadakan di luar ruangan akan menggunakan metode penelitian lapangan dimana kelompok percobaan tetap dibiarkan menikmati kebebasan dari lingkungan sekitar. Realisme dari metode ini lebih dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Untuk mencapai evaluasi tersebut dengan baik, diperlukan sejumlah tahapan yang harus dilalui yakni menentukan permasalahan secara jelas, mengembangkan pendekatan permasalahan, memformulasikan desain penelitian, melakukan penelitian lapangan untuk mengumpulkan data, menganalisis data yang diperoleh, dan kemampuan menyampaikan hasil penelitian.
D. Tujuan dan Fungsi Evaluasi
Secara umum tujuan evaluasi pembelajaran adalah untuk mengetahui efektivitas proses pembelajaran yang telah dilaksanakan. Indikator efektivitas dapat dilihat dari perubahan tingkah laku yang terjadi pada peserta didik. Perubahan tingkah laku itu dibandingkan dengan perubahan tingkah laku yang diharapkan sesuai dengan kompetensi, tujuan dan isi program pembelajaran. Adapun secara khusus tujuan evaluasi adalah:
1.      Mengetahui tingkat penguasaan peserta didik terhadap kompetensi yang telah ditetapkan.
2.      Mengetahui kesulitan-kesulitan yang dialami peserta didik dalm proses belajar, sehingga dapat dilakukan diagnosis dan kemungkinan memberikan remedial teaching.
3.      Mengetahui efisiensi dan efektivitas strategi pembelajaran yang digunakan guru, baik yang menyangkut metode, media maupun sumber-sumber belajar.
Adapun fungsi evaluasi adalah:
1.      Secara psikologis, peserta didik perlu mengetahui prestasi belajarnya, sehingga ia merasakan kepuasan dan ketenangan.
2.      Secara sosiologis, untuk mengetahui apakah peserta didik sudah cukup mampu untuk terjun ke masyarakat.
3.      Menurut didaktis-metodis, evaluasi berfungsi untuk membantu guru atau instruktur dalam menempatkan peserta didik dalam kelompok tertentu sesuai dengan kemampuan dan kecakapannya masing-masing.
4.      Untuk mengetahui kedudukan peserta didik diantara teman-temannya, apakah ia termasuk anak yang pandai, sedang atau kurang.
5.      Untuk mengetahui taraf kesiapan peserta didik dalam menempuh program pendidikannya.


E. Prinsip-pinsip Pelaksanaan Evaluasi
Untuk memperoleh hasil evaluasi yang lebih baik, maka pelaksaan evaluasi hendaknya memperhatikan prinsip-prinsip : kontinuitas, komprehensif, objektivitas, kooperatif, dan praktis. Dengan demikian, evaluasi pembelajaran hendaknya (a) di rancang sedemikian rupa sehingga jelas abilitas yang harus dievaluasi, alat evaluasi dan interpretasi hasil evaluasi (b) menjadi bagian integral dari proses pembelajaran (c) agar hasilnya objektif, evaluasi harus menggunakan berbagai alat (instrument) dan sifatnya komprehensif (d) diikuti dengan tindak lanjut. Disamping itu, evaluasi juga harus memperhatikan prinsip keterpaduan, prinsip berorientasi kepada kecakapan hidup, prinsip belajar aktif, prinsip kontinuitas, prinsip koherensi, prinsip keseluruhan, prinsip paedagogis, prinsip diskriminalitas dan prinsip akuntabilitas.
Daftar Pustaka
file.upi.edu/...Evaluasi.../Evaluasi_Pembelajaran__Makalah_.pdf



Tidak ada komentar:

Posting Komentar